SYIRIK
Macam-macam Syirik
1. Syirik Akbar
Hakikat syirik akbar (besar) adalah memalingkan salah
satu jenis ibadah kepada selain Allah. Syirik ini menjadi penyebab keluarnya
seseorang dari agama Islam dan orang yang bersangkutan jika meninggal dalam
keadaan demikian akan kekal di dalam neraka. Firman Allah di dalam Al-Qur’an yang artinya: “Dan mereka menyembah selain
Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak
(pula) kemanfaatan dan mereka berkata,”Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada
kami disisi Allah”. (QS. Yunus: 18).
Syirik besar ada empat
macam, yaitu:
a. Syirik dakwah (do’a)
b. Syirik niat, keinginan dan
tujuan
c. Syirik ketaatan
d. Syirik dalam mahabbah
(kecintaan)
2. Syirik Ashghar
Syirik Ashgar (kecil) adalah semua ucapan dan perbuatan
yang menghantarkan kepada kesyirikan. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya
keluar dari agama Islam, tetapi syirik ini mengurangi tauhid dan merupakan
wasilah (perantara) kepada syirik besar.
Syirik kecil terbagi menjadi
dua, yaitu:
a. Syirik zhahir (nyata)
b. Syirik khafi (tersembunyi)
Hal-hal yang Termasuk Syirik
Hal-hal yang termasuk syirik
yang disebutkan di dalam Al-Qur’an adalah:
1. Berhakim kepada Thaghut
Berhakim kepada thaghut ialah memutuskan suatu perkara
atau sengketa dengan hukum buatan manusia. (Halimmudin, S.H, 1994: 11)
2. Memakai jimat
Tamimah artinya jimat.
Biasanya digantungkan di leher, dilengan, di pinggang dan pada tempat-tempat
lain untuk menangkal penyakit atau untuk mendapatkan keberkahan atau untuk
mendapatkan rezeki yang lebih banyak. (Halimmudin, S.H, 1994: 11).
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Hudzaifah bahwa ia
melihat seorang laki-laki yang ditangannya ada benang untuk mengobati sakit
panas, maka dia putuskan benang itu seraya membaca firman Allah “Dan sebagian
besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan
mempersekutukan Allah (dengan sesembah-sesembahan lain.) (QS. Yusuf: !06).
(http://hikmah Mfahjri.net).
3. Menggantungkan tali di leher
ﺤﺪﻴﺙ ﺮﻮﻴﻔﻊ ﺮﺿﻰ ﺍﷲﻋﻧﻪ
ﻗﺎﻝ ﻟﻰ ﺮﺴﻭﻝ ﺍﷲ ﺼﺎﻰﺍ ﻋﻟﻴﻪ ﻭﺴﺎﻡ. ﻴﺎ ﺮﻭ ﻴﻔﻊ ﻟﻌﻞ ﺍﻟﺤﻴﺎ ﺓ ﺗﻁﻭﻞ ﺑﻚ ﻔﺄﺧﺑﺍ ﻟﻧﺎ ﺲ ﺃﻤﻦ ﻋﻗﺩ
ﻟﺤﻴﺗﻪ ﺃﻭﻭﺛﺮﺍﺃﻦ ﺗﺴﺗﻧﺟﻰ ﺑﺮﺟﻊ ﺪ ﺃﺑﺔ ﺃﻋﻇﻡ ﻔﺈﻦ ﻤﺤﻤﺪ ﺍﺑﺮﻯ ﻤﻨﻪ.
Artinya: “Hadist dari
Ruwaifi r.a., katanya, “Rasulullah saw. pernah mengatakan kepadaku, “Hai Ruwaifi’,
mudah-mudahan usiamu dipanjangkan Tuhan. Beritahukanlah kepada orang banyak,
barangsiapa yang membuhul jenggotnya, atau menggantungkan tali atau kuku
binatang, atau tulang pada lehernya, maka Muhammad berlepas diri dari padanya.”
(Rawi : Ahmad)
Menurut kebiasaan anak-anak muda pada zaman jahiliyah
mereka merasa bangga bilamana dia membuhul jenggotnya atau mengantungkan tulang
atau gigi binatang pada lehernya. Dengan itu mereka merasa bangga dan merasa jagoan.
(Halimmuddin, 1994: 12).
4. Guna-guna
Guna-guna yaitu perbuatan yang memakai jampi-jampi dan
ramuan untuk membuat seseorang perempuan cinta kepadanya. Atau sebaliknya,
laki-laki yang jatuh cinta kepada perempuan. Guna-guna (jampi-jampi) ini
termasuk syirik ini dilarang oleh Nabi Muhammad saw. (Halimmuddin, 1994: 13).
5. Meminta berkah kepada kayu atau batu termasuk syirik
ﺃﻔﺮﺃﻴﺘﻡﺍﻟﻼﺖ ﻭﺍﻟﻌﺯﻯ. ﻭﻤﻧﻭﺓ ﺍﻟﺛﺎ ﻟﺛﺔ ﺍﻷﺧﺮﻯ.
Artinya: “Maka apakah patut
kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al Lata, dan Al Uzza dan manah yang
ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah). (QS. An Najm:
19 – 20).
Lata dan Uzza adalah patung yang terdapat di sekeliling
Kakbah. Lata adalah gelar seorang dermawan yang menimbun tepung gandum untuk
para jamaah haji, setelah meninggal dipatungkan dan di puja-puja, sedangkan
Uzza adalah sebatang pohon pujaan di Ghatharan. Oleh Nabi saw diperitahlah
Khalid untuk menebang pohon tersebut. Manah adalah sebuah batu besar pujaan,
tempat memotong kurban, setelah disembelih, darahnya dicurahkan pada batu itu
dan batu (patung) itu terletak di atas bukit Saffa. (Bachtiar Surin, 1978:
1211-1212). Ketiganya ini dijadikan tempat untuk meminta berkah oleh
orang-orang musyrikin. Begitu pula dengan orang-orang yang membawa ayam bakar,
beras, rendang, kemenyan dan minyak wangi untuk memanggil makhluk halus dengan
maksud meminta tolong kepada makhluk tesebut supaya jangan mengganggu atau
untuk mendapatkan apa-apa yang diingginkan. (Halimmuddin, 1994: 13).
6. Bernazar kepada selain Allah
Bernazar kepada selain
Allah, jika seseorang mengatakan, “Kalau aku sembuh dari sakit atau berhasil
maksudku atau berlipat ganda hasil panenku maka aku bernazar memotong kerbau
makan bersama-sama ditempat keramat itu. (Halimmuddin, 1994: 14).
7. Berlindung kepada selain Allah
Orang-orang Arab jahiliyah
pada zaman dahulu, apabila dia akan berpergian, akan berangkat dari rumah maka
terlebih dahulu dia berdo’a kepada makhluk halus supaya dia dilinudngi selama
dalam perjalanan dan berhasil apa yang dimaksudnya. Begitu juga supaya jangan
diganggu oleh jin atau roh jahat. Yang diperbolehkan ialah berlindung kepada
Allah swt. (Halimmuddin, 1994: 14).
8. Meminta hujan kepada bintang
Meminta turun hujan kepada
bintang-bintang hukumnya adlah syirik. Menurut kebiasaan orang-orang musyrik
Makkah pada zaman jahiliyah, apabila mereka itu ingin turun hujan, atau ingin
panas terik, mereka pergi ke dukun. Oleh dukun dibacakan jampi-jampi minta
kepada dewa bintang supaya turun hujan. Atau sebaliknya, “Apabila hari musim
penghujan, maka dukun ini minta supaya hari dipanaskan”. (Halimmuddin, 1994: 14
– 15).
9. Bersumpah kepada selain Allah
Hadist dari Umar bin Khattab
r.a berkata: Bersabda Rasulullah saw, “Barangsiapa yang bersumpah dengan selain
Allah maka sesungguhnya dia adalah kafir atau syirik. (Rawi: Tirmidzi).
Bersumpah dengan selain Allah, seperti : “Demi siang,
demi cahaya lampu kalau tidak begitu yang aku katakan. Ini bulan yang ikut
menyaksikan kalau tidak begitu dan begini. Hanya Allah yang bersumpah dengan
makhluk”. Oleh Nabi saw. kita tidak boleh sering-sering bersumpah.
(Halimmuddin, 1994: 17).
10. Tahayul
ﻭﻜﻝ ﺇﻨﺴﺎ ﻦ ﺍﻟﺰﻤﻨﻪ ﻆئرە
ﻔﻲﻋﻨﻘﻪ ۗ ﻮﻨﺧرﺝ ﻠﻪ ﻴﻡ ﺃﻠﻗﻴﻤﺔ ﻜﺘﺑﺎ ﻴﺎ ﻗﻪ
ﻤﻨﺷﻭﺭﺍ. ﺇﻗﺭﻜﺘﺎ ﺑﻚۗﻜﻔﻰ ﺑﻧﻔﺴﻚ ﺍﻠﻴﻮﻡ ﻋﻠﻴﻚ ﺤﺴﻴﺑﺎ.
Artinya: “Tiap-tiap orang
itu telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung pada
lehernya. Dan pada hari kiamat kami berikan kitab kepadanya yang dijumpainya
terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini yang
menghitungnya. (Al-Isra’: 13-14)
Bangsa Arab kuno, melihat buruk baik peruntungan manusia
dari arah terbang burung. Bila burung itu terbang dari kiri ke kanan, itu
pertanda baik, maka merekapun optimis. Begitu juga sebaliknya. (Bachtiar Surin,
1978: 592). Anggapan yang seperti ini banyak lagi contonha sepeti ada ular yang
melintangi jalan yang akan dilalui itu adalah sial. Kalau ada rama-rama terbang
dirumah adalah ada di antara keluarga yang akan meninggal. Kepercayaan yang
seperti ini nenek moyang kita berbuat tidak berdasarkan Al-Qur’an dan hadist
Nabi saw. Hanya persangkaan belaka, dalam hal ini banyak bohongnya dari
benarnya. (Halimmuddin,
1994: 19).
Sebab-sebab syirik termasuk ke dalam dosa besar
Sebab-sebab syirik termasuk ke dalam dosa besar terbagi
menjadi lima,
yaitu:
Menyerupakan
makhluk dengan khalik, Allah memberitakan bahwa Allah tidak akan mengampuni
dosanya orang syirik, Allah mengharamkan surga, syirik membatalkan atau
menghapuskan semua amal dan syirik halal darahnya (diperangi) dan hartanya.
a. Menyerupakan makhluk dengan khalik
Sebagaimana
nasehat Luqman kepada anaknya yang terdapat dalam firman Allah:
واذ ﻘﺎﻞ ﻟﻘﻤﻦ ﻻ ﺑﻨﻪ
ﻮﻫﻭ ﻴﻌﻇﻪ ﻴﺑﻨﻲ ﻻ ﺘﺷﺮﻙ ﺑﺎﺍﷲۗ ﺍﻦ ﺍﻠﺷﺮﻙ ﻠﻈﺎﻢ ﻋﻈﻴﻢ.
Artinya: “Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran
kepadanya : Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman :
13)
b. Allah memberitakan bahwa Allah tidak
akan mengampuni dosanya orang syirik
ﺍﻦﺍﷲ ﻻ ﻴﻐﻔﺭﺍﻦ ﻴﺷﺭﻚ
ﺒﻪ ﻮﻴﻐﻔﺭﻤﺎ ﺪ ﻮﻦ ﺬﻠﻚ ﻠﻤﻦ ﻴﺷﺂﺀۚ ﻮﻤﻦ ﻴﺷﺭﻚ ﺑﺎ ﷲ ﻔﻘﺪﺍﻔﺗﺭٰﯼﺍﺜﻤﺎﻋﻇﻴﻣﺎ.
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barang
siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar.” (QS. An Nisa’ : 48)
c. Allah mengharamkan surga
ﻠﻘﺪﻜﻔﺭﺍﻠﺬﻴﻦ ﻘﺎﻠﻮﺁ ﺍﻦﺍﷲ
ﻫﻮﻠﻠﺴﻴﺢ ﺍﺒﻦ ﻤﺮﻴﻢۗﻮﻗﻞﺍﻠﻤﺴﻴﺢ ﻴﺒﻧﻲ ﺍﺴﺮﺁﺀﻴﻞ ﺍﻋﺒﺪ ﻮﺍﷲ ﺮﺒﻲ ﻮﺮﺒﻜﻡۗﺍﻧﻪ ﻤﻦ ﻴﺸﺮﻚ
ﺒﺎﷲ ﻔﻗﺪ ﺤﺮﻢﺍ ﷲﻋﻠﻴﻪ ﺍﻠﺠﻧﺔ ﻮﻤﺄ ﻮﮫ ﺍﻠﻧﺎ ﺮۗﻮﻤﺎ ﻠﻠظﺎ ﻤﻴﻦ ﻤﻦ ﺍﻧﺼﺎ ﺮ.
Artinya:
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya surga dan tempatnya ialah neraka.” (QS. Al Maidah
: 72)
Menurut hadist yang diriwayatkan
dari Ibny Masud bahwa Rasulullah saw bersabda:
ﻤﻦ ﻤﺎ ﺕ ﻮﻫﻭﻴﺪﻋﻭﻤﻦ
ﺪﻮﻦﺍﷲ ﻧﺪﺍﺪ ﺤﻞ ﺍﻟﻧﺎ ﺭ﴿ﻭﺍﻩ ﻟﺑﺠﺎﺭﻯ﴾
Artinya: Barang
siapa yang mati dalam keadaan menyembah selain Allah, masukkanlah ia ke dalam
neraka.” (HR. Bukhari).
d. Syirik membatalkan atau menghapuskan semua amal
ﺫﻠﻚ ﻫﺩﻯﺍﷲ ﻴﻬﺩ ﻱ ﺑﻪ ﻤﻦ ﻴﺷﺂﺀ ﻤﻦﻋﺑﺎ ﺪﻩۗ ﻭﻟﻮﺍﺸﺮﻛﻭﺍﻟﺨﺑﻂ ﻋﻧﻬﻡ ﻤﺎ ﻛﺎ ﻧﻭﺍﻴﻌﻤﻟﻭﻦ.
Artinya:
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan
yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al An’am: 88)
e. Syirik halal darahnya (diperangi) dan
hartanya
ﻔﺎﺫﺍﺍﻧﺴﻟﺦﺍ ﻻﺸﻬﺮﺍﻟﺤﺮﻢ ﻔﺎ ﻗﺗﻟﻮﺍﻟﻤﺸﺮﻜﻳﻦ ﺤﻳﺙ ﻮﺨﺪ ﺸﻤﻮﻫﻡ ﻮﺍﺤﺻﺮﻮﻫﻡ ﻮﺍﻗﻌﺪ ﻮﺍﻗﻌﺪﻮﺍﻟﻬﻡ ﻜﻞ ﻤﺮﺻﺪۚ ﻔﺎﻦ ﺘﺎ ﺑﻮﺍﻮﺍﻗﺎ ﻤﻮﺍﺍﻠﺬ ﻛﻮﺓ
ﻔﺨﻠﻮﺍﺴﺑﻠﻬﻡ ﺍﻦ ﺍﷲ ﻏﻔﺮﺮﺤﻴﻢ.
Artinya:
“Apabila telah habis bulan-bulan Haram itu maka bunuhlah orang-orang musyrikin
itu dimana saja kamu menjumpai mereka dan tangkaplah mereka. Kepunglah meereka
dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat
dan menunaikan zakat maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At Taubah : 5)
Hal-hal yang dilakukan untuk membasmi paham
syirik
Salah
satu usaha yang harus dijalankan adalah membasmi paham syirik yang dimulai dari
diri sendiri, sudah itu isteri berikut anak-anak dalam keluarga rumah tangga.
Setiap orang-orang beriman harus terpanggil oleh Allah swt untuk menjalankan
tugas dakwah kemana-mana. disamping itu juga mengadakan majlis ta’lim untuk
ibu-ibu dan remaja, mendirikan taman kanak-kanak dan balai pertemuan. (Halimmuddin, 1994: 20).
Dalam menyampaikan dakwah setiap
orang beriman tidak boleh mengatakan bosan, tidak boleh mengatakan payah dan
tidak boleh takut,. dapat menembus setiap halangan dan rintangan. Tidak
mengenal sakit dan tidak mengenal usia. setiap juru dakwah itu harus sabar,
tabah dan lemah lembut, tapi tegas. jika bersifat kasar maka orang akan lari
dari padanya, malah dia akan dibenci orang. (Halimmuddin, 1994: 20 – 21).
Sihir
a. Pengertian Sihir
Sihir
adalah jampi-jampi untuk merusak orang yang disihir itu. Ada yang dilengkapi dengan jimat (ramuan) dan
ada pula yang tidak. Meminta kepada kekuasaan ghaib untuk merusak. seperti
meimbulkan rasa sakit atau mendatangkan penyakit atau membunuh orang yang
disihir itu atau membuat orang menjadi gila. (Halimmuddin, 1994: 22).
Hadist Abi Hurairah r.a berkata:
Bersabda Rasulullah saw. “Jauhilah olehmu tujuh perkara.” Kata sahabat, “Ya
Rasulullah, apa saja yang tujuh perkara itu?” Kata Nabi, “Syirik,
mempersekutukan Allah, sihir, membunuh diri yang diharamkan Allah kecuali
dengan yang hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dalam bertempur
(perang sabil) menuduh perempuan-perempuan mukminat berzina’. (Rawi: Syaikhan).
Berdasarkan
hadist ini, jelaslah bahwa sihir itu sama kedudukannya dengan syirik. ketujuh
perkara itu adalah penyakit masyarakat yang sulit diobatinya. Membasmi sihir
itu harus ditumpas sampai keakar-akarnya. (Halimmuddin, 1994: 22 – 23).
b. Hal-hal yang termasuk sihir
ﺤﺪﻴﺙ ﻗﺑﻴﺻﺔ ﺮﻀﻰﺍﷲﻋﻨﻪ ﺴﻤﻊﺍﻟﻨﺑﻲﺻﺎﻰﺍﷲﻋﻟﻴﻪ ﻭﺴﺎﻡ ﻖ ﻞ ﺇﻦ ﺍﻟﻌﻴﺎ ﻔﺔ ﻭﺍﻟﻁﻴﺭﺓ ﻤﻦﺍﻟﺤﺑﺖ
Artinya : Hadist
dari Qabishah r.a katanya. Dia pernah mendengar Nabi bersabda, “Uyafay, thurq
dan thairah itu termasuk setan.”
Ufayah adalah tulang-tulang tubuh
orang mati lalu diputar dengan kuat. Thurq adalah ramuan itu berupa benang di
pintal dan dikuburkan dalam tanah. Thayar adalah ramuan itu diikatkan pada kaki
burung, lalu burung itu dilepaskan dan ditangap di rumah orang yang disihir
itu. (Halimmuddin,
1994: 24).
C. Tindakan yang harus dilakukan untuk
membasmi sihir
Untuk
membasmi sihir maka bagi setiap orang beriman harus menghidupkan
pengajian-pengajian dan majlis-majlis ta’lim. dalam pengajian tersebut
dikemukakan hadist-hadist mengenai hukuman Allah swt terhadap orang yang
menyihir di akhirat nantinya.Membiasakan membaca ayat kursi setiap malam.
dibaca diwaktu menjelang tidur. dibaca berulang-ulang sebelum tidur dan
berserah diri kepada Allah swt. biasakan membaca ayat Al-Qur’an minimal lima baris semalam atau
sepuluh baris semalam, selain menguatkan jiwa maka membaca Al-Qur’an itu
berpahala. (Halimmuddin,
1994: 24 – 25).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar