Kamis, 15 November 2012

Keimanan

SYIRIK



Macam-macam Syirik
1. Syirik Akbar
            Hakikat syirik akbar (besar) adalah memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah. Syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari agama Islam dan orang yang bersangkutan jika meninggal dalam keadaan demikian akan kekal di dalam neraka. Firman Allah di dalam Al-Qur’an yang artinya: “Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan dan mereka berkata,”Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami disisi Allah”. (QS. Yunus: 18).
Syirik besar ada empat macam, yaitu:
a.       Syirik dakwah (do’a)
b.      Syirik niat, keinginan dan tujuan
c.       Syirik ketaatan
d.      Syirik dalam mahabbah (kecintaan)

2. Syirik Ashghar
            Syirik Ashgar (kecil) adalah semua ucapan dan perbuatan yang menghantarkan kepada kesyirikan. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi syirik ini mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar. 
Syirik kecil terbagi menjadi dua, yaitu:
a.       Syirik zhahir (nyata)
b.      Syirik khafi (tersembunyi)

Hal-hal yang Termasuk Syirik
          Hal-hal yang termasuk syirik yang disebutkan di dalam Al-Qur’an adalah:
1. Berhakim kepada Thaghut
            Berhakim kepada thaghut ialah memutuskan suatu perkara atau sengketa dengan hukum buatan manusia. (Halimmudin, S.H, 1994: 11)
2. Memakai jimat
            Tamimah artinya jimat. Biasanya digantungkan di leher, dilengan, di pinggang dan pada tempat-tempat lain untuk menangkal penyakit atau untuk mendapatkan keberkahan atau untuk mendapatkan rezeki yang lebih banyak. (Halimmudin, S.H, 1994: 11).
            Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Hudzaifah bahwa ia melihat seorang laki-laki yang ditangannya ada benang untuk mengobati sakit panas, maka dia putuskan benang itu seraya membaca firman Allah “Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sesembah-sesembahan lain.) (QS. Yusuf: !06). (http://hikmah Mfahjri.net).
3. Menggantungkan tali di leher
ﺤﺪﻴﺙ ﺮﻮﻴﻔﻊ ﺮﺿﻰ ﺍﷲﻋﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻟﻰ ﺮﺴﻭﻝ ﺍﷲ ﺼﺎﻰﺍ ﻋﻟﻴﻪ ﻭﺴﺎﻡ. ﻴﺎ ﺮﻭ ﻴﻔﻊ ﻟﻌﻞ ﺍﻟﺤﻴﺎ ﺓ ﺗﻁﻭﻞ ﺑﻚ ﻔﺄﺧﺑﺍ ﻟﻧﺎ ﺲ ﺃﻤﻦ ﻋﻗﺩ ﻟﺤﻴﺗﻪ ﺃﻭﻭﺛﺮﺍﺃﻦ ﺗﺴﺗﻧﺟﻰ ﺑﺮﺟﻊ ﺪ ﺃﺑﺔ ﺃﻋﻇﻡ ﻔﺈﻦ ﻤﺤﻤﺪ ﺍﺑﺮﻯ ﻤﻨﻪ.
Artinya: “Hadist dari Ruwaifi r.a., katanya, “Rasulullah saw. pernah mengatakan kepadaku, “Hai Ruwaifi’, mudah-mudahan usiamu dipanjangkan Tuhan. Beritahukanlah kepada orang banyak, barangsiapa yang membuhul jenggotnya, atau menggantungkan tali atau kuku binatang, atau tulang pada lehernya, maka Muhammad berlepas diri dari padanya.” (Rawi : Ahmad)
            Menurut kebiasaan anak-anak muda pada zaman jahiliyah mereka merasa bangga bilamana dia membuhul jenggotnya atau mengantungkan tulang atau gigi binatang pada lehernya. Dengan itu mereka merasa bangga dan merasa jagoan. (Halimmuddin, 1994: 12).
4. Guna-guna
            Guna-guna yaitu perbuatan yang memakai jampi-jampi dan ramuan untuk membuat seseorang perempuan cinta kepadanya. Atau sebaliknya, laki-laki yang jatuh cinta kepada perempuan. Guna-guna (jampi-jampi) ini termasuk syirik ini dilarang oleh Nabi Muhammad saw. (Halimmuddin, 1994: 13).
5. Meminta berkah kepada kayu atau batu termasuk syirik
ﺃﻔﺮﺃﻴﺘﻡﺍﻟﻼﺖ ﻭﺍﻟﻌﺯﻯ. ﻭﻤﻧﻭﺓ ﺍﻟﺛﺎ ﻟﺛﺔ ﺍﻷﺧﺮﻯ.
Artinya: “Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al Lata, dan Al Uzza dan manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah). (QS. An Najm: 19 – 20).
            Lata dan Uzza adalah patung yang terdapat di sekeliling Kakbah. Lata adalah gelar seorang dermawan yang menimbun tepung gandum untuk para jamaah haji, setelah meninggal dipatungkan dan di puja-puja, sedangkan Uzza adalah sebatang pohon pujaan di Ghatharan. Oleh Nabi saw diperitahlah Khalid untuk menebang pohon tersebut. Manah adalah sebuah batu besar pujaan, tempat memotong kurban, setelah disembelih, darahnya dicurahkan pada batu itu dan batu (patung) itu terletak di atas bukit Saffa. (Bachtiar Surin, 1978: 1211-1212). Ketiganya ini dijadikan tempat untuk meminta berkah oleh orang-orang musyrikin. Begitu pula dengan orang-orang yang membawa ayam bakar, beras, rendang, kemenyan dan minyak wangi untuk memanggil makhluk halus dengan maksud meminta tolong kepada makhluk tesebut supaya jangan mengganggu atau untuk mendapatkan apa-apa yang diingginkan. (Halimmuddin, 1994: 13).
6. Bernazar kepada selain Allah
            Bernazar kepada selain Allah, jika seseorang mengatakan, “Kalau aku sembuh dari sakit atau berhasil maksudku atau berlipat ganda hasil panenku maka aku bernazar memotong kerbau makan bersama-sama ditempat keramat itu. (Halimmuddin, 1994: 14).
7. Berlindung kepada selain Allah
            Orang-orang Arab jahiliyah pada zaman dahulu, apabila dia akan berpergian, akan berangkat dari rumah maka terlebih dahulu dia berdo’a kepada makhluk halus supaya dia dilinudngi selama dalam perjalanan dan berhasil apa yang dimaksudnya. Begitu juga supaya jangan diganggu oleh jin atau roh jahat. Yang diperbolehkan ialah berlindung kepada Allah swt. (Halimmuddin, 1994: 14).
8. Meminta hujan kepada bintang
            Meminta turun hujan kepada bintang-bintang hukumnya adlah syirik. Menurut kebiasaan orang-orang musyrik Makkah pada zaman jahiliyah, apabila mereka itu ingin turun hujan, atau ingin panas terik, mereka pergi ke dukun. Oleh dukun dibacakan jampi-jampi minta kepada dewa bintang supaya turun hujan. Atau sebaliknya, “Apabila hari musim penghujan, maka dukun ini minta supaya hari dipanaskan”. (Halimmuddin, 1994: 14 – 15).
9. Bersumpah kepada selain Allah
            Hadist dari Umar bin Khattab r.a berkata: Bersabda Rasulullah saw, “Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah maka sesungguhnya dia adalah kafir atau syirik. (Rawi: Tirmidzi).
            Bersumpah dengan selain Allah, seperti : “Demi siang, demi cahaya lampu kalau tidak begitu yang aku katakan. Ini bulan yang ikut menyaksikan kalau tidak begitu dan begini. Hanya Allah yang bersumpah dengan makhluk”. Oleh Nabi saw. kita tidak boleh sering-sering bersumpah. (Halimmuddin, 1994: 17).
10. Tahayul
            ﻭﻜﻝ ﺇﻨﺴﺎ ﻦ ﺍﻟﺰﻤﻨﻪ ﻆئرە ﻔﻲﻋﻨﻘﻪ ۗ  ﻮﻨﺧرﺝ ﻠﻪ ﻴﻡ ﺃﻠﻗﻴﻤﺔ ﻜﺘﺑﺎ ﻴﺎ ﻗﻪ ﻤﻨﺷﻭﺭﺍ. ﺇﻗﺭﻜﺘﺎ ﺑﻚۗﻜﻔﻰ ﺑﻧﻔﺴﻚ ﺍﻠﻴﻮﻡ ﻋﻠﻴﻚ ﺤﺴﻴﺑﺎ.
Artinya: “Tiap-tiap orang itu telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung pada lehernya. Dan pada hari kiamat kami berikan kitab kepadanya yang dijumpainya terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini yang menghitungnya. (Al-Isra’: 13-14)
            Bangsa Arab kuno, melihat buruk baik peruntungan manusia dari arah terbang burung. Bila burung itu terbang dari kiri ke kanan, itu pertanda baik, maka merekapun optimis. Begitu juga sebaliknya. (Bachtiar Surin, 1978: 592). Anggapan yang seperti ini banyak lagi contonha sepeti ada ular yang melintangi jalan yang akan dilalui itu adalah sial. Kalau ada rama-rama terbang dirumah adalah ada di antara keluarga yang akan meninggal. Kepercayaan yang seperti ini nenek moyang kita berbuat tidak berdasarkan Al-Qur’an dan hadist Nabi saw. Hanya persangkaan belaka, dalam hal ini banyak bohongnya dari benarnya. (Halimmuddin, 1994: 19).
  
Sebab-sebab syirik termasuk ke dalam dosa besar
          Sebab-sebab syirik termasuk ke dalam dosa besar terbagi menjadi lima, yaitu:
Menyerupakan makhluk dengan khalik, Allah memberitakan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosanya orang syirik, Allah mengharamkan surga, syirik membatalkan atau menghapuskan semua amal dan syirik halal darahnya (diperangi) dan hartanya.
a. Menyerupakan makhluk dengan khalik
            Sebagaimana nasehat Luqman kepada anaknya yang terdapat dalam firman Allah:
واذ ﻘﺎﻞ ﻟﻘﻤﻦ ﻻ ﺑﻨﻪ ﻮﻫﻭ ﻴﻌﻇﻪ ﻴﺑﻨﻲ ﻻ ﺘﺷﺮﻙ ﺑﺎﺍﷲۗ  ﺍﻦ ﺍﻠﺷﺮﻙ ﻠﻈﺎﻢ ﻋﻈﻴﻢ.
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya : Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman : 13)
b. Allah memberitakan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosanya orang syirik
ﺍﻦﺍﷲ ﻻ ﻴﻐﻔﺭﺍﻦ ﻴﺷﺭﻚ ﺒﻪ ﻮﻴﻐﻔﺭﻤﺎ ﺪ ﻮﻦ ﺬﻠﻚ ﻠﻤﻦ ﻴﺷﺂﺀۚ ﻮﻤﻦ ﻴﺷﺭﻚ ﺑﺎ ﷲ ﻔﻘﺪﺍﻔﺗﺭٰﯼﺍﺜﻤﺎﻋﻇﻴﻣﺎ.
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa’ : 48)
c. Allah mengharamkan surga
ﻠﻘﺪﻜﻔﺭﺍﻠﺬﻴﻦ ﻘﺎﻠﻮﺁ ﺍﻦﺍﷲ ﻫﻮﻠﻠﺴﻴﺢ ﺍﺒﻦ ﻤﺮﻴﻢۗﻮﻗﻞﺍﻠﻤﺴﻴﺢ ﻴﺒﻧﻲ ﺍﺴﺮﺁﺀﻴﻞ ﺍﻋﺒﺪ ﻮﺍﷲ ﺮﺒﻲ ﻮﺮﺒﻜﻡۗﺍﻧﻪ ﻤﻦ ﻴﺸﺮﻚ ﺒﺎﷲ ﻔﻗﺪ ﺤﺮﻢﺍ ﷲﻋﻠﻴﻪ ﺍﻠﺠﻧﺔ ﻮﻤﺄ ﻮﮫ ﺍﻠﻧﺎ ﺮۗﻮﻤﺎ ﻠﻠظﺎ ﻤﻴﻦ ﻤﻦ ﺍﻧﺼﺎ ﺮ.
Artinya: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga dan tempatnya ialah neraka.” (QS. Al Maidah : 72)
            Menurut hadist yang diriwayatkan dari Ibny Masud bahwa Rasulullah saw bersabda:
ﻤﻦ ﻤﺎ ﺕ ﻮﻫﻭﻴﺪﻋﻭﻤﻦ ﺪﻮﻦﺍﷲ ﻧﺪﺍﺪ ﺤﻞ ﺍﻟﻧﺎ ﺭ﴿ﻭﺍﻩ ﻟﺑﺠﺎﺭﻯ﴾
Artinya: Barang siapa yang mati dalam keadaan menyembah selain Allah, masukkanlah ia ke dalam neraka.” (HR. Bukhari).
d. Syirik membatalkan atau menghapuskan semua amal
ﺫﻠﻚ ﻫﺩﻯﺍﷲ ﻴﻬﺩ ﻱ ﺑﻪ ﻤﻦ ﻴﺷﺂﺀ ﻤﻦﻋﺑﺎ ﺪﻩۗ  ﻭﻟﻮﺍﺸﺮﻛﻭﺍﻟﺨﺑﻂ ﻋﻧﻬﻡ ﻤﺎ ﻛﺎ ﻧﻭﺍﻴﻌﻤﻟﻭﻦ.
Artinya: “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al An’am: 88)
e. Syirik halal darahnya (diperangi) dan hartanya
ﻔﺎﺫﺍﺍﻧﺴﻟﺦﺍ ﻻﺸﻬﺮﺍﻟﺤﺮﻢ ﻔﺎ ﻗﺗﻟﻮﺍﻟﻤﺸﺮﻜﻳﻦ ﺤﻳﺙ ﻮﺨﺪ ﺸﻤﻮﻫﻡ ﻮﺍﺤﺻﺮﻮﻫﻡ ﻮﺍﻗﻌﺪ ﻮﺍﻗﻌﺪﻮﺍﻟﻬﻡ ﻜﻞ ﻤﺮﺻﺪۚ  ﻔﺎﻦ ﺘﺎ ﺑﻮﺍﻮﺍﻗﺎ ﻤﻮﺍﺍﻠﺬ ﻛﻮﺓ ﻔﺨﻠﻮﺍﺴﺑﻠﻬﻡ ﺍﻦ ﺍﷲ ﻏﻔﺮﺮﺤﻴﻢ.
Artinya: “Apabila telah habis bulan-bulan Haram itu maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu menjumpai mereka dan tangkaplah mereka. Kepunglah meereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At Taubah : 5)

Hal-hal yang dilakukan untuk membasmi paham syirik
            Salah satu usaha yang harus dijalankan adalah membasmi paham syirik yang dimulai dari diri sendiri, sudah itu isteri berikut anak-anak dalam keluarga rumah tangga. Setiap orang-orang beriman harus terpanggil oleh Allah swt untuk menjalankan tugas dakwah kemana-mana. disamping itu juga mengadakan majlis ta’lim untuk ibu-ibu dan remaja, mendirikan taman kanak-kanak dan balai pertemuan. (Halimmuddin, 1994: 20).
            Dalam menyampaikan dakwah setiap orang beriman tidak boleh mengatakan bosan, tidak boleh mengatakan payah dan tidak boleh takut,. dapat menembus setiap halangan dan rintangan. Tidak mengenal sakit dan tidak mengenal usia. setiap juru dakwah itu harus sabar, tabah dan lemah lembut, tapi tegas. jika bersifat kasar maka orang akan lari dari padanya, malah dia akan dibenci orang. (Halimmuddin, 1994: 20 – 21).

Sihir
a. Pengertian Sihir
            Sihir adalah jampi-jampi untuk merusak orang yang disihir itu. Ada yang dilengkapi dengan jimat (ramuan) dan ada pula yang tidak. Meminta kepada kekuasaan ghaib untuk merusak. seperti meimbulkan rasa sakit atau mendatangkan penyakit atau membunuh orang yang disihir itu atau membuat orang menjadi gila. (Halimmuddin, 1994: 22).
            Hadist Abi Hurairah r.a berkata: Bersabda Rasulullah saw. “Jauhilah olehmu tujuh perkara.” Kata sahabat, “Ya Rasulullah, apa saja yang tujuh perkara itu?” Kata Nabi, “Syirik, mempersekutukan Allah, sihir, membunuh diri yang diharamkan Allah kecuali dengan yang hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dalam bertempur (perang sabil) menuduh perempuan-perempuan mukminat berzina’. (Rawi: Syaikhan).
Berdasarkan hadist ini, jelaslah bahwa sihir itu sama kedudukannya dengan syirik. ketujuh perkara itu adalah penyakit masyarakat yang sulit diobatinya. Membasmi sihir itu harus ditumpas sampai keakar-akarnya. (Halimmuddin, 1994: 22 – 23).

b. Hal-hal yang termasuk sihir
ﺤﺪﻴﺙ ﻗﺑﻴﺻﺔ ﺮﻀﻰﺍﷲﻋﻨﻪ ﺴﻤﻊﺍﻟﻨﺑﻲﺻﺎﻰﺍﷲﻋﻟﻴﻪ ﻭﺴﺎﻡ ﻖ ﻞ ﺇﻦ ﺍﻟﻌﻴﺎ ﻔﺔ ﻭﺍﻟﻁﻴﺭﺓ ﻤﻦﺍﻟﺤﺑﺖ
Artinya : Hadist dari Qabishah r.a katanya. Dia pernah mendengar Nabi bersabda, “Uyafay, thurq dan thairah itu termasuk setan.”
            Ufayah adalah tulang-tulang tubuh orang mati lalu diputar dengan kuat. Thurq adalah ramuan itu berupa benang di pintal dan dikuburkan dalam tanah. Thayar adalah ramuan itu diikatkan pada kaki burung, lalu burung itu dilepaskan dan ditangap di rumah orang yang disihir itu. (Halimmuddin, 1994: 24).

C. Tindakan yang harus dilakukan untuk membasmi sihir
            Untuk membasmi sihir maka bagi setiap orang beriman harus menghidupkan pengajian-pengajian dan majlis-majlis ta’lim. dalam pengajian tersebut dikemukakan hadist-hadist mengenai hukuman Allah swt terhadap orang yang menyihir di akhirat nantinya.Membiasakan membaca ayat kursi setiap malam. dibaca diwaktu menjelang tidur. dibaca berulang-ulang sebelum tidur dan berserah diri kepada Allah swt. biasakan membaca ayat Al-Qur’an minimal lima baris semalam atau sepuluh baris semalam, selain menguatkan jiwa maka membaca Al-Qur’an itu berpahala. (Halimmuddin, 1994: 24 – 25).
 

Rabu, 14 November 2012

Kesehatan

OBAT TRADISIONAL STRESS

             Sifat pesimistis berkaitan erat dengan kematian sebelum 65 tahun. Sebaliknya rasa optimistis akan memberikan keuntungan dalam bidang kesehatan produksi kortison (hormone) akan menurun, fungsi imunitas membaik dan resiko penyakit kronis akan berkurang. Yang perlu dikerjakan adalah :

1. Makanan sehat (ikan), latihan fisik teratur (2 km/hari) dan tidur cukup (6-7 jam). 
2. Hadapi reaksi emosional dengan sikap yang tenang, hadapi dengan analisis yang jelas 
    tentang masalah yang menganggu. 
3. Harus memberikan kepercayaan yang lebih kepada  sahabat, orang tua. Jauhi sikap  
    curiga atau merasa ditipu orang lain, meskipun tetap waspada.
4. Gunakan falsafah "gelas setengah penuh 'bukan' gelas    setengah kosong". Minum 
    rebusan daging buah mahkota dewa 5 gram dalam  segelas air, 2 kali sehari pagi dan 
    sore.
  

 

Kesehatan

KULIT SEMANGKA BISA JADI OBAT

           Mulai saat ini, orang Arab diperkirakan bukan hanya gemar mengonsumsi isi buah semangka, tetapi juga akan memanfaatkan kulitnya. Hasil  penelitian terbaru, seperti dikutip kantor berita Arab Saudi (SPA), menyebutkan bahwa kulit semangka juga dapat menyembuhkan sedikitnya lima macam penyakit.
           Penyakit-penyakit yang bisa disembuhkan oleh kulit semangka adalah darah tinggi kronis, radang ginjal, sulit buang air kecil, sulit buang air besar kronis dan penyakit dropsy (sakit gembur-gembur).
           Hasil dari penelitian yang dilakukan Lembaga Medis Biologi yang disiarkan oleh Majalah Riset Medis Yordania itu juga memberikan jaminan bagi pasien dapat sembuh setelah melakukan pengobatan selama sebulan dengan teratur.

1. Untuk Darah Tinggi.
            Untuk darah tinggi disarankan untuk mengeringkan kulit semangka lalu ditumbuk halus. Setiap hari diambil 20 gram dari kulit yang telah ditumbuk itu dan dimasak dengan air secukupnya. Pasien yang meminumnyaa secara teratur selama sebulan, penyakit darah tingginya bisa tersembuhkan secara total.

2. Untuk Radang ginjal, sulit buang air kecil, sulit buang air besar kronis dan penyakit gembur-
    gembur.
            Empat penyakit lainnya disarankan untuk memotong kecil kulit semangka tersebut lalu dimasak sehingga menjadi adonan lalu disimpan di dalam botol kaca yang ditutup rapi. Dianjurkan memakan adonan tersebut satu sendok makan sehari sebelum sarapan selama sebulan.

            "Apabila pasien mengikuti petunjuk tersebut dengan teratur paling sedikit selama sebulan penuh, maka penyakit-penyakit tersebut akan sembuh total dengan izin Allah,"demikian hasil penelitian tersebut.

      

Sabtu, 10 November 2012

Kisah Nabi Syuaib a.s

NABI SYUAIB A.S.
      (BENCANA AWAN PANAS)             

           Disebuah dataran yang subur, hiduplah  penduduk  Madyan yang berlimpah harta.  Mereka menjadi pedagang dan petani ulung. Hampir  setiap jual beli yang mereka  lakukan mendatangkan keuntungan   yang besar.
            Hampir   setiap  ladang  yang  mereka  tanam menghasilkan panen yang berlimpah. Setelah berganti generasi   dan   ulama   banyak   yang   wafat, penduduk   Madyan menjadi orang yang sesat. Mereka suka menghambur-hamburkan uang, mencuri, curang dalam menimbang barang dan menyembah berhala.
           Sampai-sampai,  ketika  ada  seorang  ibu  membeli  sekarung  gandum  untuk  anak-anaknya  yang kelaparan, mereka ganti gandum dengan pasir.
           "Ya Allah,   aku   dan   anakku   hanya   sebagian  orang yang kelaparan setiap malam. Datangkanlah seorang penolong agar kami tidak lagi tertindas,"begitulah ibu itu berdo'a.
            Lalu, Allah mengutus Nabi Syuaib a.s untuk kaum Madyan. Ia nabi yang berani dan mahir berpidato sehingga penduudk Madyan mengikuti ajarannya.
            Suatu   ketika,  nabi  Syuaib a.s  mendatangi  penduduk  Madyan  yang sedang menyembah berhala. "Wahai kaum Madyan, sembahlah Allah. Sembahlah Tuhan yang menciptakan kalian, bukan batu yang kalian ciptakan."
             Lalu, nabi Syuaib a.s mendatangi para pedagang di pasar. "Berbuat adillah dalam jual beli. janganlah kalian  mengurangi    takaran   timbangan." Namun,   pedagang   itu   tidak  menggubrisnya. Kemudian, Nabi Syuaib a.s   mendatangi   para   penguasa. "Tuan-tuan hukumlah para pedagang yang mencurangi timbangan, belalah   kaum   miskin   yang   tertindas, dan santunilah rakyatmu yang kelaparan di malam hari, "ucap Nabi Syuaib a.s.
            "Wahai Syuaib a.s.,  janganlah   engkau  menggurui  kami. Hidup  ini untuk  mencari keuntungan dan kesenangan.
            Mana ada orang yang benar-benar saleh. Kamu pasti berdusta, hahaha.." para penguasa Madyan itu mengejek Nabi Syuaib a.s., Hentikan  dakwahmu  atau kamu dan pengikutmu akan kami usir dari Madyan," ancam penguasa Madyan.
            Setelah   kejadian   itu, banyak  pengikut  Nabi Syuaib a.s. yang diancam dan disiksa. Harta mereka dirampas  dan  dipaksa  kembali  menyembah  berhala. Hati Nabi Syuaib a.s. sangat sedih. Nabi Syuaib a.s sangat  menyayangi kaum Madyan. Ia takut azab Allah akan turun untuk menghukum kaum Madyan.
           Pada  hari  berikutnya, siksaan  kaum  Madyan semakin keras. Para pengikut Nabi Syuaib a.s. diusir dari rumah mereka.
           Rumah  dan  perabotan  mereka dihancurkan. Harta  mereka  habis  tidak tersisa. Ada  juga pengikut Nabi Syuaib a.s. yang tidak tahan dengan siksaan itu dan kembali menyembah berhala.
           Nabi Syuaib a.s. menyuruh pengikutnya  untuk berhijrah dari Kota Madyan. Penguasa Kota Madyan tertawa  terbahak-bahak , melihat pengikut  Nabi  Syuaib  yang berjalan tertatih-tatih. "Datangkan azab dari Tuhanmu, wahai Syuaib a.s.! Kami tidak takut, "tantang kaum Madyan.
          Tidak  lama kemudian, azab Allah datang dengan udara panas yang tidak terkira. Kulit kaum Madyan menjadi memerah dan tenggorokan mereka mengering.
          Penduduk Madyan berhamburan keluar dari rumah mereka untuk mencari perlindungan. Namun, yang mereka temukan adalah awan yang menghitam dan petir yang memusnahkan apa saja. 

http://www.eksprsi93.blogspot.com.

Praktek Penelitian Pendidikan


PROPOSAL
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENGATASI MASALAH SISWA BERKESULITAN BELAJAR PENDIDIKAAN AGAMA ISLAM 
DI SD TRI SAKTI




 






Diajukan Sebagai Tugas Pada
Mata Kuliah Praktik Penelitian Pendidikan

Oleh:
Lidia Salsabillah


Dosen Pembimbing :



PGPAI SD
FAKULTAS TARBIYAH




PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan itu sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan keluarga, lingkungan sekolah, masyarakat, maupun bangsa dan Negara.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kpribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional maupun sesuai dengan tujuan pendidikan Islam.
Tujuan pendidikan Islam menurut Rahman Sholeh yaitu memberikan bantuan kepada manusia yang belum dewasa, supaya cakap menyelesaikan tugas hidupnya yang diridhoi Allah SWT. Sehingga terjalinlah kebahagiaan dunia akhirat atas kuasanya sendiri.
Menurut Athiyah Al-Abrasyi, pembentukkan moral yang tinggi adalah tujuan-tujuan utama dari pendidikan Islam. 
Pendidikan Islam pada hakikatnya ialah membentuk manusia supaya sehat, cerdas, patuh dan tunduk kepada Allah serta menjauhi larangan-Nya. Sehingga ia dapat berbahagia hidupnya lahir bathin, dunia akhirat.
Dalam pendidikan terjadinya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama, proses belajar mengajar mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar memegang peranan penting dalam proses pembelajaran guru memegang peranan sebagai sutradara sekaligus sebagai aktor. Artinya guru bertanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Ada tiga tugas dan tanggung jawab guru, yaitu (a) sebagai pengajar, (b) sebagai pembimbing, (c) sebagai administrator kelas.
Guru sebagai pengajar dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau bahan yang akan di ajarkan. Guru sebagai pembimbing bertugas memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya. Sementara guru sebagai administrator merupakan jalinan antara ketatalaksanaan bidang pengajaran.
Dalam proses pembelajaran tugas guru tidak hanya sekedar menyampaikan atau mentransfer ilmu atau bahan pelajaran kepada peserta didik. Guru sebagai pendidik dituntut untuk bertanggungjawab atas perkembangan peserta didik. Karena itu guru dalam pembelajaran harus memperhatikan kemampuan peserta didik secara individual, agar dapat membantu perkembangan peserta didik secara optimal. Kenyataan yang kita jumpai bahwa tidak semua peserta didik mampu menguasai bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan kata lain, guru dalam mengajar sering menjumpai peserta didik yang berkesulitan dalam belajar. Karena itu guru ditunut memiliki kemampuan mengenali peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Berdasarkan penjelasan tentang peranan guru maka dapat dinyatakan bahwa seorang guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing bagi siswa yang bermasalah dalam kehidupannya baik masalah dalam belajar maupun masalah yang datang dari keluarga sehingga dapat menyebabkan siswa tersebut mengalami kesulitan dalam belajar.
Kesulitan yang mereka hadapi ini merupakan problema yang menjadikan siswa terhambat dalam memahami, menghayati dan mengaplikasikan atau dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar mereka terhadap mata pelajaran yang mereka pelajari dan tidak terkecuali pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Khusus pada mata pelajaran PAI tidak jarang siswa kesulitan dalam memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai agama sehingga para siswa belum dapat menerapkan nilai-nilai agama yang dipelajarinya dalam perilaku sehari-hari. Diantara contoh yang menunjukkan kesulitan tersebut, yakni anak tidak memiliki motivasi belajar, anak tidak bersemangat dalam belajar, anak terlalu banyak bermain-main baik dirumah maupun dilingkungannya. Selin itu, dalam belajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya seperti:

a.       Panjangnya bahan pelajaran
Panjangnya bahan pelajaran berhubungan dengan jumlah bahan pelajaran. Semakin panjang bahan pelajaran, semakin panjang pula waktu yang diperlukan oleh individu untuk mempelajarinya. Bahan yang terlalu panjang atau terlalu banyak dapat menyebabkan kesulitan individu dalam belajar. Kesulitan belajar individu itu tidak semata-mata karena panjangnya waktu untuk belajar. Melainkan lebih berhubungan dengan faktor kelelahan serta kejemuan si pelajar dalam menghadapi atau mengerjakan bahan yang banyak itu. Dengan bahan yang terlalu panjang atau banyak, hal ini membutuhkan waktu yang panjang pula dalam mempelajarinya.
b.      Kesulitan bahan pelajaran
Tiap-tiap bahan pelajaran mengandung tingkat kesulitan yang berbeda. Tingkat kesulitan bahan pelajaran mempengaruhi  kecepatan pelajar. Makin sulit sesuatu bahan pelajaran, makin lambatlah orang mempelajarinya. Sebaliknya, semakin mudah bahan pelajaran, makin cepatlah orang dalam mempelajarinya.
c.       Berat ringannya tugas
Mengenai berat atau ringannya suatu tugas, hal ini erat hubungannya dengan tingkat kemampuan individu. Tugas yang sama, kesukarannya berbeda bagi masing-masing individu. Hal ini disebabakan Karena kapasitas intelektual serta pengalaman mereka tidak sama. Boleh jadi pula, berat ringannya suatu tugas berhubungan dengan usia individu, ini berarti bahwa kematangan individu ikut menjadi indikator atas berat atau ringannya tugas bagi individu yang bersangkutan.
d.      Suasana lingkungan eksternal
Suasana lingkungan eksternal menyangkut banyak hal, antara lain: cuaca (suhu udara, mendung, hujan, kelembaban), waktu (pagi, siang, sore, petang, malam), kondisi tempat (kebersihan, letak sekolah, pengaturan fisik kelas, ketenangan, kegaduhan), penerangan (berlampu, bersinar matahari, gelap, remang-remang) dan sebagainya. Faktor-faktor ini mempengaruhi sikap dan reaksi individu dalam aktivitas belajarnya, sebab individu yang belajar adalah interaksi dengan lingkungannya.
Secara teoritis, dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di masyarakat terdapat beberapa faktor yang dapat dianggap sebagai penyebab munculnya kesulitan siswa belajar dalam kelas. Menurut Slameto terdapat dua faktor utama penyebab siswa mengalami kesulitan dalam belajar, yakni faktor interen dan faktor ekstern.
Faktor intern yang menghambat siswa dalam belajar yakni terbagi ke dalam tiga macam: pertama, faktor kelengkapan jasmaniah, seperti kesehatan, cacat tubuh, dan lain-lain. Kedua, faktor psikologis sperti intelegensia, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan. Ketiga, faktor kelelahan yang dapat mengakibatkan siswa malas belajar. Kemudian faktor psikologis juga besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar seperti intelegensi, yaitu bila kondisi kemampuan kecerdasan siswa rendah, maka biasanya siswa seperti ini akan banyak mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran dari para gurunya.
Selain itu juga  siswa yang mengalami perhatian dan minat belajar yang rendah pada mata pelajaran tertentu, maka hal ini juga dapat menyebabkan siswa sulit dalam memahami pelajaran. Faktor kelelahan juga sangat berpengaruh terhadap kesulitan siswa dalam memahami pelajaran. Siswa yang lelah jasmani dan rohaninya biasanya melakukan aktivitas belajar dengan sangat terpaksa. Hal ini dikarenakan siswa menghadapi kegiatan pembelajaran dengan berat dan tidak dapat focus atau konsentrasi dalam pelajarannya.
Selain faktor intern, menurut Slameto faktor ekstern juga memiliki pengaruh yang besar dalam mengakibatkan kesulitan dalam belajar. Faktor ekstern ini terdiri dari berbagai lingkungan pendidikan yang berada di luar diri peserta didik, seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Faktor keluarga dapat mengakibatkan anak sulit dalam belajar apabila kondisi rumah tersebut gaduh, ramai, semrawut, apalagi suatu rumah tangga yang sering cekcok. Kondisi rumah seperti ini akan membuat siswa tidak dapat konsentrasi dalam belajar dan menyebabkan mereka tidak memungkinkan dapat menerima pelajaran dengan baik dan sungguh-sungguh.
Faktor lingkungan sekolah yang tidak mendukung dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa juga berpengaruh terhadap kesulitan belajar siswa. Keterbatasan sarana belajar seperti alat tulis, buku pelajaran, media, alat peraga dan lain-lain dapat menyebabkan kegiatan belajar mereka terhambat dan sulit bagi mereka memahami pelajaran. Selanjutnya lingkungan sekolah yang tidak mendorong semangat kompetitif siswa dalam meningkatkan prestasi belajar juga menyebabkan siswa tidak termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. Sebagai contoh tidak adanya pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi, tidak adanya lomba berptrestasi, tidak adanya lomba siswa pengunjung perpustakaan terbanyak, tidak adanya kegiatan penelusuran minat dan bakat siswa dibidang seni, olah raga, keterampilan ilmu agama, dan lain-lain.
Berdasarkan penjelasan tentang faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa di sekolah sebagaimana yang dinyatakan di atas, maka secara garis besar faktor-faktor tersebut diantaranya adalah masalah kondisi rumah tangga yang selalu ribut dan sering bertengkar antara suami dan isteri serta anak-anak di dalam keluarga dapat menyebabkan siswa tidak dapat belajar dengan serious, baik dirumah maupun disekolah.
Menurut Slameto, selain pengaruh pergaulan dalam masyarakat, pengaruh media juga sangat besar pengaruhnya dalam menyebabkan siswa malas belajar. Demikian juga di sekolah beberapa faktor juga dapat mempengaruhi minat belajar siswa, seperti metode guru dalam mengajar yang monoton, kurikulum yang terlalu padat, interaksi antara guru dan murid yang kurang kondusif, tingkat penerapan kedisiplinan di sekolah yang rendah, juga diyaakini sebagai penyebab mengapa siswa banyak yang mengalami kesulitan belajar.
Selanjutnya Blassic dan jones juga mengatakan bahwa peserta didik yang mengalami kesulitan belajar adalah peserta didik yang memiliki intelegensi normal, tetapi menunjukkan satu atau beberapa kekurangan yang penting dalam proses belajar, baik dalam persepsi, ingatan, perhatian ataupun dalam fungsi motoriknya. Dengan kata lain, bahwa peserta didik dikatakan mengalami kesulitan belajar bila prestasi belajar yang dicapai tidak sesuai dengan kapasitas intelegensinya. Dengan demikian kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh peserta didik yang intelegensinya rendah.
Jadi kesulitan belajar yang dialami peserta didik tidak selalu disebabakan oleh intelegensi atau angka kecerdasannya yang rendah. Kesulitan atau hambatan belajar yang dialami oleh peserta didik dapat bersal dari faktor fisiologik, psikologik, instrument dan lingkungan belajar. Kesulitan atau hambatan yang dialami peserta didik dalam proses belajar akan memepengaruhi prestasi atau hasil belajar yang dicapai.
Dengan demikian ternyata faktor penyebab siswa berkesulitan dalam belajar tidak hanya berasal dari faktor internal siswa, tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor dari luar seperti keadaan keluarga yang tidak harmonis, lingkungan sekolah yang bermasalah, lingkungan masyarakat yang tidak mendukung, cuaca yang terkadang tidak menentu untuk memungkinkan terjadinya belajar yang maksimal.
Dari realita tersebut, maka peneliti dapat menarik sebuah pemikiran bahwasannya, realita yang terjadi tersebut pasti ada penyababnya dan ketika berada dirumah orang tualah yang berperan penting dalam mengantisipasi permasalahan tersebut. Maka timbulah dari benak peneliti untuk meneliti hal tersebut. Dengan judul: Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Mengatasi Masalah siswa Berkesulitan Belajar Pendidikan Agama Islam Di SD Tri Sakti.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka berikut ini dirumuskan pokok-pokok masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini:
1.      Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam proses belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Tri Sakti?
2.      Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan guru untuk mengatasi masalah kesulitan belajar siswa di SD Tri Sakti?

C.     Tujuan dan Keguanaan Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
a.       Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam proses belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
b.      Untuk mengetahui alternatif yang dilakukan guru dalam mengatasi permasalahan kesulitan belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Tri Sakti.

2.      Kegunaan Penelitian
a.       Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi instansi pendidikan, khususnya SD Tri Sakti.
b.      Secara praktis, penelitian ini dapat dimanfaatkan langsung untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesulitan belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Tri Sakti.

D.    Tinjauan Pustaka
Setelah diadakan penelitian pada daftar anotasi Skripsi di perpustakaan Institut dan perpustakaan Tarbiyah sudah ada yang membahas namun judul pokok pada permasalahan berbeda dengan proposal yang akan penulis angkat, oleh karena itu saya tertarik untuk membahas Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Mengatasi Masalah Belajar Bagi siswa Berkesulitan Belajar Pendidikan Agama Islam Di SD Negeri Patwa
Dalam skripsi padhilah yang berjudul: Peran Orang Tua Dalam Membantu Kesulitan Belajar Siswa Di SLTP Negeri 2 Jejawi Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir Fakultas Tarbiyah Tahun 2008. Inti dari skripsi ini adalah mengungkap dan memaparkan secara jelas tentang peran orang tua dalam mengatasi kesulitan belajar sangat penting sekali untuk membantu kesulitan belajar siswa, oleh karena itu orang tua sangat menyadari betapa pentingnya perhatian orang tua untuk perkembangan anaknya.
Skripsi Junika Andriyani yang berjudul: Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Negeri 1 Petaling Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka Tahun 2009, inti dari skripsi ini adalah bentuk-bentuk kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Yaitu kekurangan pemahaman tentang symbol, nilai tempat, penggunaan proses yang keliru, perhitungan dan tulisan yang tidak dapat dibaca.
Selanjutnya Skripsi Hj. Asiah yang berjudul: Profesionalisme Guru Agama Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Palembang Tahun 2009. Yang intinya adalah kesulitan belajar yang dialami oleh para siswa MIN 1 Palembang anntara lain: belum dimilikinya sarana belajar yang memadai seperti buku pelajaran yang lengkap, masih rendahnya motivasi dalam belajar, masih rendahnya minat dalam belajar dirumah (membuat PR), rendahnyaa kemampuan dalam menyerap materi pelajaran, kesulitan dalam mengaplikasikan materi PAI dalam kehidupan sehari-hari, sulit dalam memahami metode guru dalam mengajar, serta masih sebagian dari siswa yang belum bisa baca tulis Al-Qur’an dengan baik, dan kesulitan dalam menghapal ayat-ayat al-Qur’an.

E.     Kerangka Teori
Setiap siswa pada prinsipnya diharapkan menunjukkan kinerja akademik adan mencapai prestasi belajar yang optimal.akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa masing-masing siswa memiliki perbedaan baik dalam hal kemampuan fisik, kemampuan intelektual, latar belakang keluarga, dan strategi belajar. Sehingga tidak semua siswa dapat berkinerja dan berprestasi secara optimal.
Dari sinilah kemudian timbul apa yang disebut dengan masalah kesulitan belajar. Kesulitan belajar biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Selain itu, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku pada siswa seperti suka berteriak-teriak didlam kelas, mengganggu teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan sering minggat dari sekolah. Faktor penyebab kesulitan belajar secara garis besar ada dua macam yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
1.      Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pelajar yaitu meliputi:
a.       kemampuan intelektual
b.      afeksi seperti perasaan dan percaya diri
c.       motivasi
d.      kematangan untuk belajar
e.       usia
f.        jenis kelamin
g.       kebiasaan belajar
h.       kemampuan mengingat
i.         kemampuan penginderaan seperti melihat, mendengarkan, dan merasakan (Fontana, 1981).
2.      faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri pelajar meliputi faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi peruses pembelajaran yang meliputi:
a.       guru
b.      kualitas pembelajaran
c.       instrument atau fasilitas pembelajaran baik yang berupa hardware maupun software serta lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam.

F.      Definisi Operasional
Upaya yaitu suatu usaha yang dilakukan seseorang yang ingin mencapai suatu tujuan tertentu.
Guru Pendidikan Agama Islam yaitu seseorang yang mendidik, membimbing, mengajarkan dan mengarahkan, juga membina akhlakul karimah siswa dan mampu mentransferkan ilmunya kepada yang membutuhkan serta mengamalkannya kepada orang lain dengan syariat Islam.
Mengatasi masalah yaitu suatu tindakan yang dilakukan seseorang untuk memecahkan suatu masalah atau mencari jalan keluar  dari masalah tersebut untuk perubahan yang lebih baik.
Berkesulitan diartikan sebagai keadaan siswa mengalami kesulitan dalam keadaan tertentu atau dalam keadaan belajar, seperti memahami pelajaran, menangkap materi yang dijelaskan oleh guru, menghafal pelajaran, mengungkapkan pendapat tentang materi yang dipelajari dan keadaan yang membuat siswa tidak bisa belajar dengan semestinya.
Sedangkan belajar adalah suatu kegiatan peserta didik dalam menerima dan menanggapi materi pelajaran.

G.    Metodologi Penelitian
1.      Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini akan membahas dan memaparkan prsoalan-persoalan yang berkaitan dengan upaya guru Pendidikan Agama Islam mengatasi masalah siswa berkesulitan belajar, khususnya pada mata pelajara Pendidikan Agama Islam oleh karena itu jenis penelitian ini adalah penelitian deskriftif kualitatif. Selanjutnya untuk membahas data-data dilakukan pendekatan kualitatif. Sehingga pengolahan dan penyajian data hasil penelitian dengan bentuk deskriftif kualitatif.
2.      Jenis dan Sumber Data
a.      Jenis Data
Adapun jenis data dalam penelitian adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang berupa keterangan siswa berkesulitan dalam belajar Pendidikan Agama Islam, kesulitan ini meliputi kesulitan dalam memahami pelajaran yang diberiikan oleh guru, kesulitan dalam menghafal pelajaran yang menekankan pada hafalan seperti ayat-ayat al-Qur’an maupun hadits. Data kuantitatif yaitu data tentang angka-angka misalnya, nilai siswa pada mata pelajaran PAI, jumlah siswa, jumlah guru dan sarana serta prasarana sekolah.
b.      Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer  yakni data yang diperoleh langsung dari guru dan siswa. Sedagkan sumber data sekunder adalah data yang berasal atau dihimpun dari dokumen sekolah, serta dari buku-buku literature yang memuat informasi terkait dengan permasalahan ini.
3.      Metode Pengumpulan data
Adapun jenis metode yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah:
a.      Observasi
Observasi yang digunakan dalam rangka untuk mengamati kondisi objektif lokasi yang diteliti. Adapun data yang dikumpulkan dengan observasi ini adalah proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam, cara mengajar dan berkomunikasi dengan siswa, sikap siswa ketika dikelas, keadaan kelas dan sarana prasarana sekolah.
b.      Wawancara
Teknik wawancara adalah wawancara langsung dengan menggunakan pedoman wawancara yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung mengenai kondisi umum SDN Patwa Lempuing OKI, sejarah berdirinya, sejarah perkembangannya, keadaan lingkungan, pelaksanaan proses belajar mengajar, materi pelajaran. Wawancara ini ditujukan kepada kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa yang tujuannya adalah untuk mengetahui masalah mengapa siswa berkesulitan dalam belajar dan bagaimana guru Pendidikan Agama Islam mengatasi masalah siswa yang berkesulitan belajar PAI.
c.       Studi Dokumentsi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai jumlah siswa, jumlah guru, keadaan fasilitas sekolah, kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan keadaan sekolah.
4.      Analisa Data
Untuk menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian ini dan sebagai usaha untuk menarik kesimpulan, maka data yang terkumpul akan dianalisa dengan menggunakan analisa deskriftif kualitatif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: pertama, dilakukan pereduksian data yaitu merangkum, memilih hal yang pokok-pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. kedua, penyajian data atau mendisplaykan data berarti dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. dan ketiga verifikasi data adalah penarikan kesimpulan.

H.    Sistematika Pembahasan
Bab pertama merupakan bagian pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika pembhasan.
Bab kedua membahas landasan teori yang terdiri dari pengertian Pendidikan Agama Islam, fungsi dan tujuan pendidikan agama Islam, pengertian Guru Pendidikan Agama Islam, pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa.
Bab ketiga menurut tentang profil SD Negeri Patwa Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir yang meliputi: sejarah pendidikan SDN Patwa Lempuing OKI, identitas SDN, visi, misi, tujuan dan motto, data guru dan pegawai, rekapitulasi data siswa, data sarana adan prasarana sekolah, dan struktur organisasi.
Bab keempat membahas dan menganalisa mengenai upaya guru Agama Islam dalam mengatasi siswa berkesulitan belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Patwa Lempuing OKI  yang terdiri dari: analisis tentang proses belajar siswa yang berkesulitan belajar, faktor penyebab timbulnya siswa berkesulitan belajar, alternatif guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah bagi siswa yang berkesulitan belajar Pendidikan Agama Islam.
Bab kelima yang berisi kesimpulan dan saran.